Bekasi, 16 November 2024 – Dalam rangka memeperingati hari Ayah Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2024, Komite Sekolah mengadakan kegiatan SHARING (Smart Taskia Parenting) Dengan tema “Ayah sebagai Pilar Keterampilan Emosional dan Sosial Anak”. Kegiatan seminar parenting ini dilakuakan secara daring dan luring dengan dihadiri oleh ratusan orang tua siswa SIT Prestasi Cendikia. Kegiatan ini bertujuan menegaskan pentingnya peran ayah dalam mendukung perkembangan emosional dan sosial anak.

Seminar parenting ini merupakan kolaborasi antara sekolah dan komite sekolah unit SD maupun unit SMP.

Dr. Muhammad Reza Putra,S.H, M.H, CIL selaku ketua komite SDIT Prestasi Cendekia bersama tim pengurus komite SD lain meramu konsep seminar yang mengusung tema peran ayah, yang juga sebagai apresiasi dan refleksi bagi ayah atas perannya di hari ayah nasional.

“Saya pernah dipanggil om oleh anak saya, karena tuntutan pekerjaan saya dulu di  BUMN yang membuat saya kurang berperan aktif dalam pengasuhan, saat itu saya sadar saya ingin menjadi ayah yang hadir secara fisik dan emosional bagi anak-anak saya” tutur Pak Reza.

“Oleh karena itu saya tidak ingin ayah-ayah di SIT Prestasi Cendikia menjadi seorang ayah yang “tidak hadir” dalam perkembangan emosional dan sosial anak.” lanjutnya

Dipandu oleh narasumber berpengalaman, Diah Hadiani, S.Psi., dan Lisnaini Sukaidawati, M.Si., seminar ini membuka wawasan tentang bagaimana kehadiran ayah, baik secara emosional maupun sosial, dapat menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter anak. “Keterlibatan ayah bukan hanya soal waktu, tetapi soal kehadiran yang penuh makna dalam kehidupan anak,” ujar Diah Hadiani.

Seminar ini juga menyentuh inti dari hubungan keluarga: bahwa pola asuh masa lalu membentuk kebiasaan, cara pandang, dan emosi kita sebagai orang tua ” Pola asuh yang kita terima saat kecil sering kali tanpa sadar terbawa dalam pola asuh kita hari ini. Di sinilah pentingnya kesadaran untuk mengubah yang kurang baik menjadi lebih baik,” ujar Lisnani.

Dalam sesi interaktif, para peserta berbagi cerita tentang masa kecil mereka dan menyadari bahwa pengalaman emosional bersama orang tua. Seminar ini menekankan bahwa pola asuh yang penuh cinta dan kehadiran emosional adalah kunci untuk memutus rantai pola asuh negatif dan membangun generasi yang lebih baik.

Acara ini tidak hanya menjadi tempat berbagi ilmu, tetapi juga menjadi wadah refleksi, motivasi, dan langkah awal bagi orang tua untuk memperbaiki hubungan mereka dengan anak-anak. Dengan kehadiran ratusan peserta, seminar ini menunjukkan betapa besarnya kebutuhan orang tua untuk terus belajar dan bertumbuh demi menciptakan keluarga yang harmonis dan penuh cinta. (widi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help?