Tim Inovasi Yayasan Prestasi Cendekia (TASKIA) yang terdiri dari: Aji Haryoko, Endrik Purbo Yunastyo dan Ida Suherman mengikuti lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Bekasi Tahun 2025 yang dilakasanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) tingkat Kabupaten Bekasi yang dilaksanakan di Primebiz Hotel, Kecamatan Cikarang selatan, yang diikuti oleh dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi pada Kamis, (15/4/2025).
Pada kegiatan lomba ini, Tim Inovasi TASKIA dengan presenter Aji Haryoko, didampingi oleh Wahyono Nadar selaku kepala seksi Pemeberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) kecamatan Tambun Utara.
Wahyono berterimakasih kepada Yayasan Prestasi Cendikia yang telah berpartisipasi dalam lomba teknologi tepat guna, “mudah-mudahan hasil presentesi kemaren mendapatkan hasil yang maksimal dan kemudian berkembang, tidah hanya dimanfaatkan di sekolah tapi juga bisa bernilai ekonomis untuk warga sekitar” harapnya.
Kegiatan lomba TTG bertujuan untuk, memfasilitasi masyarakat agar lebih termotivasi dalam ide kreasi Teknologi Tepat Guna dan dapat menampilkan potensi-potensi yang ada di wilayahnya masing-masing, serta mendapatkan kandidat yang terbaik dari seluruh peserta lomba TTG tingkat Kabupaten Bekasi
Pada lomba kali ini Tim Inovasi TASKIA memaparkan inovasi tentang pengolahan air minum mandiri yang dintegrasikan dengan kolam budidaya lele dan aquaponik.
Inovasi teknologi tepat guna ini menggabungkan sistem penyediaan air minum bersih dengan teknologi aquaponik dalam satu kesatuan yang ramah lingkungan, hemat energi, dan berkelanjutan. Sistem ini dikembangkan khusus untuk lingkungan sekolah, dengan tujuan utama mendukung ketersediaan air minum sehat bagi siswa sekaligus menjadi sarana pembelajaran aktif dalam bidang sains, lingkungan, dan pertanian modern.
Melalui integrasi ini, air limbah dari budidaya ikan dimanfaatkan sebagai nutrisi tanaman dalam sistem aquaponik, sementara air bersih yang telah diolah secara higienis digunakan untuk kebutuhan konsumsi. Selain memberikan manfaat langsung dalam mendukung ketahanan pangan lokal melalui panen sayur dan ikan, teknologi ini juga menumbuhkan kesadaran lingkungan dan keterampilan praktis di kalangan pelajar.
Diharapkan, teknologi ini menjadi model replikasi nasional untuk mendukung program sekolah sehat, ketahanan pangan lokal, dan pendidikan berbasis praktik.